Rabu, 09 November 2011

les privat bahasa arab surabaya sidoarjo

les privat bahasa arab surabaya sidoarjo adalah sebuah les privat yang di kelola oleh lembaga bimbingan belajar suprauno yang telah berpengalaman selama lima tahun membimbing dan mendidik siswa.

les privat bahasa arab surabaya sidoarjo berada di jl kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya dan telah membuka cabang di sedati sidoarjo.

les privat bahasa arab surabaya sidoarjo juga memberikan jasa les privat dengan mata pelajaran matematika ipa mipa ips fisika kimia biologi akuntansi ekonomi bahasa daerah bahasa jawa bahasa indonesia bahasa inggris geografi sejarah pkn komputer dan lain sebagainya.

les privat bahasa arab surabaya sidoarjo dapat di hubungi dengan menelepon di : 833 14 333

Selasa, 11 Oktober 2011

6.000 Siswa Tak Lanjutkan SMA

SURABAYA – Program wajib belajar (wajar) 12 tahun belum optimal. Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya masih belum mampu menjaring anak-anak untuk melanjutkan sekolah sampai SMA.

Dindik Surabaya sudah mengerahkan seluruh unit pelaksana teknis daerah (UPTD) di kecamatan. Namun, hasilnya belum maksimal karena keberadaan anak usia SMA sulit terdeteksi. Data Dindik menyebutkan, ada sekira enam ribu anak usia SMA tidak melanjutkan sekolah. Fakta ini terlihat dari lulusan SMP se-Surabaya sebanyak 38 ribu, tetapi yang melanjutkan hanya 32 ribu.

”Kita sudah melacak keberadaan anak usia SMA. Tapi ternyata tak mudah. Kami akan terus cari lulusan SMP yang tidak mau melanjutkan ke SMA,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur), Ruddy Winarko.

Ruddy menuturkan, saat ini masih banyak lulusan SMP yang enggan melanjutkan ke SMA. Mengajak mereka kembali masuk SMA juga tidak mudah. Apalagi mereka sudah keenakan mencari uang, meski hanya buruh angkut atau penjaga toko. Menurut mereka, lebih baik mendapatkan uang daripada sekolah lagi. ”Kita akan ubah pemikiran ini. Pendidikan akan lebih mampu mengubah kehidupan anak lebih baik,” ujar Ruddy.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya, M Taswin menegaskan, upaya untuk mencari siswa lulusan SMP sudah dilakukan. Bahkan seluruh perangkat desa mulai RT dan RW dilibatkan untuk mencari anak usia SMA. Tidak hanya itu, pemilik sekolah juga dilibatkan untuk mendeteksi keberadaan lulusan SMP. ”Semua elemen sudah kita kerahkan mencari keberadaan siswa usia SMA,” katanya.

Taswin menerangkan, sampai saat ini belum ada angka pasti jumlah siswa yang gagal mengikuti wajar 12 tahun. Namun diperkirakan, ada enam ribu siswa yang harus terjaring wajar 12 tahun ini. ”Kita upayakan dapat menyukseskan wajar 12 tahun,” terang dia.

Sementara itu, rencana Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menyelenggarakan program wajar 12 tahun hingga SMA dianggap masih belum tepat. Pasalnya, alokasi anggaran yang disiapkan pemerintah pada 2012 masih cukup terbatas bila dibanding jumlah siswa yang berhak menerima bantuan tersebut.

”Kalau memang program ini serius, kenapa anggaran yang disediakan sedikit?” kata Mantan Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur, Daniel M Rosyid. Dari data yang diperoleh, alokasi anggaran pendidikan 2012 sebesar Rp286,6 triliun atau 20,2 persen dari APBN. Namun, jumlah tersebut masih terbatas bila dibandingkan dengan jumlah siswa yang harus mendapat alokasi anggaran. Karena itu, anggaran yang terbatas itu lebih baik dimanfaatkan untuk membantu memperkuat pelaksanaan PAUD.

Pasalnya, jika layanan PAUD, Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah meningkat, maka proses belajar mengajar dapat difokuskan pada pembentukan karakter siswa. Dengan begitu, anak-anak memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi masa depannya. ”Kualitas pendidikan dasar sembilan tahun masih belum terlihat. Sekarang malah meluncurkan wajar 12 tahun, ini belum saatnya,” ujar guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.

Daniel mengharapkan, Kemendiknas mau mengubah kebijakannya. Sebab, lanjutnya, lebih baik fokus pada penguatan PAUD dan pendidikan dasar yang bermutu serta fokus pada pembentukan karakter siswa. Hal itu dilakukan untuk menghindari para siswa yang bingung soal akses mendapatkan pendidikan. Sebab tidak semua daerah memiliki SMA dan tidak sedikit siswa setelah lulus SMP lebih memilih bekerja membantu orangtuanya daripada melanjutkan sekolah.

”Jika PAUD dikuatkan, masalah akses bisa disiasati dengan layanan pendidikan nonformal yang lebih luwes,” jelasnya. (arief ardliyanto)(Koran SI/Koran SI/rhs)

sumber: okezone

Senin, 26 September 2011

Les privat smea surabaya

Les privat smea surabaya adalah les untuk sekolah menengah kejuruan. Les privat smea surabaya sangat penting bagi mereka yang sedang duduk di bangku smk. Les privat smea surabaya juga senantiasa memberikan yang terbaik bagi siswa yang bergabung di dalamnya.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh melalui Les privat smea surabaya ini . Diantaranya bisa meningkat kan prestasi, menambah wawasan, meningkatkan kepercayaan diri dan menumbuhkan rasa pd dalam mengerjakan tugas yang dia lakukan.

Seperti yang kita tahu bahwa smk merupakan jenjang pendidikan selevel dengan SMA. Sehingga dari sisi tingkat kesulitan dalam belajar membuat kita kebingungan sekaligus kelabakan dalam meningkatkan prestasi kita.

Oleh sebab itu kehadiran pendidikan di lingkungan kita harus kita tingkatkan . jangan malah di abaikan. pengabaian terhadap masalah pendidikan membuat hidup kita semakin susah bahkan menyusahkan orang lain.

Silahkan gabung bersama kami lembaga bimbingan belajar suprauno!!!

Alamat yang dapat anda datangi:
1. Jl kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya.
2. Jl jaya sedati regency blok L no 1A-1C sidoarjo

Atau menghubungi nomor kami:
1. fleksi : 833 14 333
2. IM3 : 0857 3683 8282
3.Mentari: 08585 24 555 88

Les privat smea sidoarjo

Les privat smea sidoarjo adalah les untuk sekolah menengah kejuruan. Les privat smea sidoarjo sangat penting bagi mereka yang sedang duduk di bangku smk. Les privat smea sidoarjo juga senantiasa memberikan yang terbaik bagi siswa yang bergabung di dalamnya.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh melalui Les privat smea sidoarjo ini . Diantaranya bisa meningkat kan prestasi, menambah wawasan, meningkatkan kepercayaan diri dan menumbuhkan rasa pd dalam mengerjakan tugas yang dia lakukan.

Seperti yang kita tahu bahwa smk merupakan jenjang pendidikan selevel dengan SMA. Sehingga dari sisi tingkat kesulitan dalam belajar membuat kita kebingungan sekaligus kelabakan dalam meningkatkan prestasi kita.

Oleh sebab itu kehadiran pendidikan di lingkungan kita harus kita tingkatkan . jangan malah di abaikan. pengabaian terhadap masalah pendidikan membuat hidup kita semakin susah bahkan menyusahkan orang lain.

Silahkan gabung bersama kami lembaga bimbingan belajar suprauno!!!

Alamat yang dapat anda datangi:
1. Jl kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya.
2. Jl jaya sedati regency blok L no 1A-1C sidoarjo

Atau menghubungi nomor kami:
1. fleksi : 833 14 333
2. IM3 : 0857 3683 8282
3.Mentari: 08585 24 555 88

Les privat smk sidoarjo

Les privat smk sidoarjo adalah les untuk sekolah menengah kejuruan. Les privat smk sidoarjo sangat penting bagi mereka yang sedang duduk di bangku smk. Les privat smk sidoarjo juga senantiasa memberikan yang terbaik bagi siswa yang bergabung di dalamnya.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh melalui Les privat smk sidoarjo ini . Diantaranya bisa meningkat kan prestasi, menambah wawasan, meningkatkan kepercayaan diri dan menumbuhkan rasa pd dalam mengerjakan tugas yang dia lakukan.

Seperti yang kita tahu bahwa smk merupakan jenjang pendidikan selevel dengan SMA. Sehingga dari sisi tingkat kesulitan dalam belajar membuat kita kebingungan sekaligus kelabakan dalam meningkatkan prestasi kita.

Oleh sebab itu kehadiran pendidikan di lingkungan kita harus kita tingkatkan . jangan malah di abaikan. pengabaian terhadap masalah pendidikan membuat hidup kita semakin susah bahkan menyusahkan orang lain.

Silahkan gabung bersama kami lembaga bimbingan belajar suprauno!!!

Alamat yang dapat anda datangi:
1. Jl kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya.
2. Jl jaya sedati regency blok L no 1A-1C sidoarjo

Atau menghubungi nomor kami:
1. fleksi : 833 14 333
2. IM3 : 0857 3683 8282
3.Mentari: 08585 24 555 88

Les privat smk surabaya

Les privat smk surabaya adalah les untuk sekolah menengah kejuruan. Les privat smk surabaya sangat penting bagi mereka yang sedang duduk di bangku smk. Les privat smk surabaya juga senantiasa memberikan yang terbaik bagi siswa yang bergabung di dalamnya.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh melalui Les privat smk surabaya ini . Diantaranya bisa meningkat kan prestasi, menambah wawasan, meningkatkan kepercayaan diri dan menumbuhkan rasa pd dalam mengerjakan tugas yang dia lakukan.

Seperti yang kita tahu bahwa smk merupakan jenjang pendidikan selevel dengan SMA. Sehingga dari sisi tingkat kesulitan dalam belajar membuat kita kebingungan sekaligus kelabakan dalam meningkatkan prestasi kita.

Oleh sebab itu kehadiran pendidikan di lingkungan kita harus kita tingkatkan . jangan malah di abaikan. pengabaian terhadap masalah pendidikan membuat hidup kita semakin susah bahkan menyusahkan orang lain.

Silahkan gabung bersama kami lembaga bimbingan belajar suprauno!!!

Alamat yang dapat anda datangi:
1. Jl kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya.
2. Jl jaya sedati regency blok L no 1A-1C sidoarjo

Atau menghubungi nomor kami:
1. fleksi : 833 14 333
2. IM3 : 0857 3683 8282
3.Mentari: 08585 24 555 88

Jumat, 23 September 2011

Bentuk Generasi Brillian, INS Gagas Dekade Otak

SURABAYA - Indonesian Nuerosains Society (INS) menggagas program Dekade Otak. Dekade Otak ini adalah program pembentukan karakter otak selama 10 tahun. Pentingnya perhatian khusus pada otak ini karena organ itu dapat mempengaruhi perbuatan dan karakter seseorang.

"Dengan program dekade otak ini dapat membentuk generasi yang berkualitas, bermoral, dan cerdas. Program ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah," kata Dr dr Taufiq Pasiak, Kelompok Kerja Neurosains Society (KKNS) Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta kepada okezone yang ditemui di sela-sela Kongres INS di Aula Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jalan Dr Moestopo, Rabu (21/9/2011).

Selama ini, yang terjadi di Indonesia otak hanya dipelajari ketika otak itu sakit. Misalnya, ketika orang terkena penyakit stroke. Padahal otak sangat mampu sebagai pendidikan karakter dan spiritual.

"Jika otak hanya dipelajari ketika otak itu sakit, maka menjadikan fungsi otak sangat sempit. Dekade Otak itu nantinya akan menyentuh mulai dari anak usia dini. Ke depan, Indonesia akan memiliki generasi yang brillian," kata pria yang digadang bakal menjadi Ketua INS ini.

Dekade otak tersebut juga menyangkut bagaimana pemberian nutrisi pada otak. Jangan sampai ada generasi yang otaknya mal nutrisi. Untuk merelaisasikan program itu, INS akan bekerja sama dengan instansi pemerintah melalui Kementrian Kesehatan RI (Kemenkes)

Saat ini, katanya, di Kemenkes ada lembaga yang disebut Badan Intelejensia. Sayangnya, cakupan lembaga ini masih sangat luas. "Dekade otak ini akan menjadi lebih spesifik dan tepat sasaran," ucapnya.

Di tempat yang sama, Dr Joni Wahyuni, Praktisi Neurosains dari FK Unair menyebutkan, cakupan neurosains memang sangat luas. Tapi setidaknya cakupan itu dibagi menjadi 8 Bidang. Pertama, Neural Cell Biology yang membahas Morphology and Physiology Properties of Cells in The Nervous Syste. Kedua, Neural Developmet tentang perkembangan embriologis sampai terbentuknya saraf dewasa. Ketiga, Functional Neuroanatomy yang berkaitan dengan fungsi dan anatomi sistim saraf.

Keempat, Clinical Assessment of Neurologic System, yakni upaya untuk menegakkan diagnosa penyakit sistim saraf. Kelima, Neurophysiology and Neuropathology bidang ilmu dasar Neurosciense tentang perubahan pada tingkat seluler, protein, dan molekuler yang mendasari kelainan pada susunan saraf. Keenam, Neuropharmacology and Other Therapeutic Modalities, yaitu bidang yang terkait dengan perkembangan berbagai modalitas terapi kelainan sistim saraf.

"Selanjutnya, ketujuh, Psychopathology Disorderd adalah ilmu yang terkait dengan psikis manusia. Dan terakhir, Interdisciplinary Areas/Psychosocial Issues adalah bidang yang terkait dengan masalah sosial dan prilaku indivisu maupun masyarakat," tutupnya.(rhs)

Moral Akan Dijadikan Evaluasi RSBI

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan mengevaluasi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dari segi nilai moral dan akhlak.

Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendiknas Hamid Muhammad mengatakan, saat ini evaluasi masih terus dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas. Walaupun Balitbang yang memimpin proses tersebut namun dirinya akan meminta agar tidak hanya mengubah RSBI secara akademik namun semua indikator yang terkait dengan sekolah tersebut.

Hamid meminta, penilaian raport sekolah serta masalah moral dan akhlak akan menjadi perhatian penting. “Ini yang akan saya masukkan menjadi penilaian. Namun, kita tetap akan menunggu hasil evaluasi Balitbang,” katanya di Gedung Kemendiknas.

Hamid menjelaskan, moral dan akhlak itu menjadi bagian penting di RSBI karena sekolah jenis ini merupakan panutan bagi sekolah standar nasional (SSN) dan sekolah umum lainnya. Dirinya mencontohkan, seperti SMA 70 yang tergolong RSBI namun masih saja tawuran dengan SMA 6. Lalu ada siswi SMA 28 yang meninggal karena menjadi korban aksi kebut-kebutan bulan puasa lalu.

Hamid mengaku, bahkan anaknya pernah menjadi korban bullying atau intimidasi disalah satu SMA RSBI terkenal di Jakarta Selatan. “Anak saya disuruh traktir seniornya setiap hari,” bebernya.

Mengenai status SMA 6 yang belum lama ini melakukan penyerangan kepada wartawan, dirinya menyebut sekolah tersebut masih SSN dan sedang menuju status RSBI. Jika nanti kriteria moral dan akhlak masuk dalam evaluasi RSBI, maka akan sangat sulit bagi SMA 6 untuk naik status.

Bagi Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendiknas, Suyanto, adalah suatu hal yang tidak mungkin jika Kemendiknas menaikkan status SMA 6 menjadi RSBI karena sekolah yang sering tawuran menunjukkan moral siswa yang tidak beradab.

Usulan Balitbang akan mengevaluasi RSBI di antaranya, sistem perekrutan siswa tidak boleh mengedepankan sisi ekonomik melainkan akademik, nilai Ujian Nasional (UN) yang harus lebih tinggi dari sekolah nasional, dan tidak boleh ada pungutan di SD dan SMP serta untuk SMA masih diusahakan tidak meminta ke siswa.

Berdasarkan data Kemendiknas saat ini, jumlah RSBI ada 1.305 sekolah dengan perincian; SD (239), SMP (356) , SMA (359), dan SMK (351). Anggota Komisi X DPR Raihan Iskandar berpendapat, sesuai dengan UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan harus mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2012, ujarnya, pemerintah tidak menempatkan pendidikan karakter ini sebagai prioritas. Sebaliknya, pemerintah justru lebih fokus kepada pencapaian seperti Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP. “Pemerintah malah serius mengejar target kelulusan UN yang justru menimbulkan kasus pemukulan guru terhadap siswa yang tak bisa menghafal nama-nama provinsi. Ini perilaku yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri,” urainya.

Terkait dengan adanya kasus kekerasan di SMA 6, terangnya, itu hanyalah ekses dari desain kebijakan pendidikan yang tidak sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan. Tawuran antarpelajar, berbagai kasus moral yang melibatkan guru, kasus korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat, terangnya, bisa jadi hanyalah efek dari desain kebijakan pendidikan yang tidak menempatkan pendidikan karakter sebagai prioritas.(Neneng Zubaidah/Koran SI/rhs)

Tragedi SMA 6 dan Pudarnya Pendidikan Karakter

JAKARTA - Kasus kekerasan yang dilakukan oleh seorang siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Bulungan, Jakarta, membuat sejumlah pihak menyayangkan tindakan tersebut. Salah satunya datang dari pengamat pendidikan Arief Rachman.

Arief mengatakan, dirinya sangat menyesalkan perkara kekerasan yang menimpa dunia pendidikan Tanah Air. "Menyesal sekali perkelahian dan tindak kekerasan terjadi di dunia pendidikan Indonesia. Dan saya tidak setuju dengan adanya kekerasan tersebut," kata Arief ketika dihubungi okezone, Selasa (20/9/2011).

Menurut Arief, perilaku kekerasan bisa timbul tidak lepas dari peran orangtua dan sekolah sebagai pendidik, baik di rumah maupun di luar rumah.

Untuk itu, Arief menyarankan, agar orangtua dan pihak sekolah untuk turut menyertakan pendidikan yang dapat meningkatkan fungsi hati nurani dan logika. "Untuk itu dibutuhkan peran orangtua dan sekolah untuk memutus budaya kekerasan yang mungkin dianut suatu sekolah," ungkapnya.

Selain memberikan pendidikan yang dapat meningkatkan fungsi hati nurani dan logika, menurut Arief, upaya yang dapat dilakukan untuk memutus budaya tawuran yang dianut dari alumni-alumni suatu sekolah adalah menyediakan lahan bagi siswa untuk menunjukkan jati diri.

"Dengan demikian, siswa bisa bebas berekspresi sesuai dengan apa yang dia sukai," tambahnya.

Sekolah juga harus mengedepankan pendidikan karakter, seperti yang telah dicananagkan pemerintah.

"Namun, sayangnya pendidikan karakter ini sudah mulai banyak ditinggalkan oleh sekolah. Padahal sama pentingnya dengan pendidikan akademik. Sekolah harus meningkatkan pendidikan karakter guna melahirkan lulusan yang seimbang," terang Arief.

Jika bisa dinilai, menurut Arief, nilai dunia pendidikan masih di angka 6,5 sampai 7. "Kalau bisa, harus ditingkatkan sampai dengan nilai sembilan," pungkasnya.

(rhs)

sumber: okezone.com

Minggu, 31 Juli 2011

Siswa SD Cita Hati Kunjungi SS Media

suarasurabaya.net| Tanggungjawab menjadi satu diantara 5 tema yang dipilih untuk proses pembelajaran di semester I tahun ajaran baru bagi SD Cita Hati Surabaya. Untuk bisa mengetahui lebih dalam soal tanggungjawab, 12 siswa SD Cita Hati diajak guru kelasnya mengunjungi Suara Surabaya (SS) Media, Kamis (28/7/2011).

Mereka didampingi Bambang Margono guru kelas V, untuk melihat dari dekat proses produksi yang ada di Radio Suara Surabaya, She Radio maupun suarasurabaya.net. Selama keliling di Kampoeng Media, siswa kelas V SD ini diberikan penjelasan secara langsung oleh Errol Jonathans Direktur Utama SS Media.

Rupanya, penjelasan Direktur Utama SS Media benar-benar disimak secara seksama oleh para siswa. Mereka menangkap secara utuh tentang betapa besar tanggungjawab yang harus diemban Errol Jonathans dalam mengelola Suara Surabaya (SS) Media.

‘’Aku sangat terkesan melihat tanggungjawab Pak Errol yang begitu besar untuk menangani Suara Surabaya di sini. Banyak hal yang harus dilakukan sehingga Radio SS dan She Radio bisa berkembang dan dikenal masyarakat,’’ujar Claribelle satu diantara siswa yang ditemui suarasurabaya.net.

Saking terkesimanya dengan penjelasan Errol Jonathans, Clari berharap kelak dewasa bisa bekerja di radio atau news channel seperti CNN. Gambar utuh tentang sebuah radio juga diperoleh Clari begitu usai melihat seluruh aktivitas di SS Media.

Sebelum kunjungi SS Media, di benak Clari, stasiun radio hanya ada penyiar dan beberapa perangkat komputer. Penyiar bercuap-cuap di udara untuk bisa didengarkan oleh pendengar setianya.

’’Tapi kenyataan setelah aku melihat langsung prosesnya, banyak hal yang dilakukan para kru di ruang studio. Ada yang menerima informasi dari pendengar, ada yang menyampaikan ke udara dan sebagainya. Wah, tidak sesederhana yang aku bayangkan sebelum datang ke sini,’’ungkap Clari.

Dari hasil penjelasan Errol, Clari menjadi lebih tahu tentang perbedaan Radio Suara Surabaya dan She Radio. Banyak informasi soal trafik lalulintas, kecelakaan, bahkan kriminalitas yang diudarakan di Suara Surabaya.

Sedangkan She Radio, informasi yang disampaikan ke pendengarnya adalah segala sesuatu tentang perempuan. “Ada pula soal kesehatan, tentang traveling dan sebagainya,”kata Clari asli arek Suroboyo.

Meski demikian, Clari berharap bisa memantau Radio Suara Surabaya setiap saat. Pasalnya, Radio Suara Surabaya hanya mengudara dengan Bahasa Indonesia. Sementara orangtuanya menginginkan Clari mendengarkan informasi berbahasa Inggris untuk meningkatkan penguasaan Bahasa Inggrisnya.

Hal senada disampaikan Jung Kyung teman Claribell, yang berasal dari Korea. Jung tidak mengira menangani sebuah perusahaan media butuh tanggungjawab yang besar. Dan tanggungjawab itu dilaksanakan secara sungguh-sungguh sehingga menjadikan SS Media sebuah perusahaan media yang besar di Surabaya.

“Aku cukup senang mengetahui tanggungjawab yang dilaksanakan Pak Errol. Dan jadi paham apa yang harus dilakukan dengan adanya tanggungjawab itu. Aku ingin mencontoh Pak Errol dengan tanggungjawabnya,”tukas Jung.

Hanya saja, Jung tidak berkeinginan bekerja di sebuah radio melainkan berkeinginan jadi seorang dokter. Ia ingin membantu orang lain dengan mengobatinya dan menjadi sehat kembali.

“Tapi bisa saja keinginan aku berubah karena aku masih sangat mudah. Terpenting, aku sudah tahu apa arti tanggungjawab itu dan bagaimana melaksanakan tanggungjawab itu sehingga bisa sukses seperti Pak Errol,“ungkapnya.

Jung mengaku juga suka tinggal di Surabaya dan keramahan masyarakatnya. Bahkan kalau perlu, menempuh pendidikan tinggi juga di Surabaya. Hanya saja, Surabaya masih harus memperbaiki diri untuk lebih dikenal masyarakat dunia.

Sementara itu, Bambang Margono menjelaskan para siswa kelas V SD Cita Hati ini memang sengaja diajak ke SS Media untuk mengetahui soal tanggungjawab yang diemban Errol Jonathans selaku Direktur Utama. Apalagi nama Errol juga dikenal sebagai orang yang sukses membawa Radio Suara Surabaya.

“Dengan cara melakukan wawancara dengan Pak Errol, para siswa jadi tahu bagaimana tanggungjawab itu dilaksanakan. Dan mereka bisa belajar untuk jadi sukses dari orang-orang yang sukses pula, diantaranya, dari Pak Errol,”paparnya.

Bambang menjelaskan sebenarnya tidak hanya kunjungan ke SS Media ini untuk pembelajaran dengan tema tanggungjawab. Pihaknya juga berniat mengundang nara sumber untuk datang ke sekolah. Namun karena keterbatasan waktu, akhirnya hanya dilakukan kunjungan keluar sekolah.

Dari hasil kunjungan ini, setiap siswa akan membuat laporan soal tanggungjawab. Kemudian, mereka akan sharing ke siswa kelas lainnya. (tin)

Disdik Sampang Gandeng Pesantren

suarasurabaya.net| Guna menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam jiwa siswa, Disdik Sampang menggaet Pondok Pesantren dalam agenda pondok Romadhan di bulan puasa nanti.

Pihak Disdik memaksimalkan waktu dalam program pondok Ramadhan sesuai juklak ataupun juknis yang telah ditetapkan Pemerintah pusat.

Heri Purnomo Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang, Sabtu (30/7/2011), mengatakan, pondok Ramadhan di berbagai lembaga pendidikan mulai dari tingkat SD hingga SMA dan yang sederajat akan digelar selama sepuluh hari.

Untuk memaksimalkan waktu, Disdik Sampang menetapkan gelar pondok Ramadhan tidak kurang dari sepuluh hari. Hal ini dlakukan agar wawasan keagamaan siswa lebih meningkat lagi.

Diharapkan nilai ketakwaan siswa juga bertambah. Sementara waktu pelaksanaan pondok Ramadhan itu dipasrahkan ke masing-masing sekolah dan tidak ditentukan secara khusus, termasuk tekhnis pelaksanaan dilapangan. (ken/tin)

Sambut Ramadhan Gelar Orasi Dan Teatrikal

suarasurabaya.net| Menyemarakan Ramadhan tahun ini, tidak sedikit lembaga pendidikan di Surabaya yang menyambutnya dengan langkah edukatif. Seperti halnya yang dilakukan lembaga pendidikan Islam Luqman Al Hakim Hidayatullah Surabaya mengadakan kegiatan pawai di Bundaran ITS, Mulyosari, Rabu (27/7/2011).

Sekitar 500-an siswa dan guru berkumpul di bundaran ITS dengan menyebarkan selebaran yang berisi ajakan untuk melakukan hal positif di bulan Ramadhan kali ini. Tidak hanya itu, para siswa juga menyuarakan isi hati mereka dengan orasi dan baca puisi.

Seperti yang dibacakan Ahmad Rahayaan, siswa SMP berorasi yang berisikan ajakan agara dibulan ramadahan kali ini bias lebih baik dari ramadhan kali ini. Selain itu ia juga menyampaikan agar umat non muslim menghormati umat muslim yang sedang melakukan kegiatan ibadah di bulan ramdhan. “Tutup seluruh warung dan restoran. Itu akan sangat menghormati ibadah uat muslim,” ujar Ahmad Rahayaan.

Satu hal yang menarik aksi teatrikal siswa SMP Luqman Al Hakim yang mendemonstrasikan cerita seorang muslim yang di goda setan di bulan ramadhan. Kemudian, dngan segenap tenaga umat muslim menahan dari godaan setan. Godaan berupa nafsu syahwat, serakah, dan nafsu jahannam. Segala nafsu itu tertulis di sebuah kertas yang digantungkan di leher.

Penanggungjawab kegiatan, Anwar Djaelani mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada siswa agar menyambut ramadhan dengan melakukan hal yang baik. Terlebih jika sudah memasuki bulan ramadhan. “Untuk yang teatrikal adalah ilustrasi bagi siswa dan masyarakat bahwa sangat penting menjaga hawa nafsu yang membelenggu diri,” pungkas Anwar Djaelani mengutip rilis yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (27/7/2011).(tok)

Teks Foto:
-Teatrikal tentang Ramadhan dan berpuasa untuk menahan hawa nafsu.
Foto: Humas LPI Luqman Al Hakim Hidayatullah Surabaya.

Rabu, 27 Juli 2011

Pendidikan Serba Gratis di Kayong Utara

Menjadi kabupaten otonom baru dan termiskin di Kalimantan Barat pada 2007, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara membuat keputusan berani dengan membebaskan seluruh biaya pendidikan hingga ke tingkat sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan.

Bahkan, siswa masih mendapat seragam gratis minimal dua stel setiap tahun ajaran baru.

Kabupaten Kayong Utara dimekarkan dari Kabupaten Ketapang pada tahun 2007 dan boleh dibilang sektor pendidikannya sangat parah. Kendati sudah bertahun-tahun program wajib belajar 12 tahun digulirkan, rata-rata lama sekolah anak-anak di Kayong Utara hanya lima tahun.

”Begitu dilantik menjadi kepala daerah pada tahun 2008, persoalan besar yang kami temukan adalah anak-anak usia sekolah antara enam tahun dan 18 tahun yang berjumlah 28.000 orang, 11.000 di antaranya tidak sekolah,” kata Bupati Kayong Utara Hildi Hamid, Sabtu (21/5).

Rendahnya masa anak bersekolah dan angka partisipasi kasar (APK) yang hanya 67 persen itu juga berdampak pada output pendidikan. Dari 80.000 masyarakat usia produktif, hanya enam persen di antaranya yang tingkat pendidikannya lulus SMA/SMK atau perguruan tinggi.

Kondisi pendidikan di Kayong Utara yang memprihatinkan itu disebabkan berbagai masalah, antara lain minimnya jumlah sekolah, kemiskinan, dan rendahnya motivasi pendidikan.

Dengan jumlah penduduk 90.239 pada tahun 2007, Kayong Utara hanya memiliki 81 sekolah dasar (SD), enam sekolah menengah pertama (SMP), dan empat sekolah menengah atas (SMA).

Kemiskinan bisa dilihat dari pendapatan per kapita penduduk Kayong Utara pada tahun 2007 yang hanya Rp 260.000. Rendahnya motivasi pendidikan terlihat dari rendahnya APK yang hanya 67 persen pada tahun 2007. Ini terjadi karena sebagian besar anak-anak usia sekolah terserap ke sektor usaha penangkapan ikan.

Dana bantuan operasional sekolah (BOS) ternyata tak bisa banyak menolong Kayong Utara keluar dari kubangan masalah pendidikan. ”Dana BOS lebih banyak terserap untuk memberi honor guru sehingga penyediaan ruang kelas baru hampir tak bisa tersentuh,” kata Hildi.

Berangkat dari rumitnya persoalan pendidikan itu, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara lalu memutuskan untuk membebaskan seluruh biaya pendidikan hingga ke tingkat SMA sejak 2009 walaupun pendapatan asli daerah hanya Rp 5 miliar. ”Pembiayaan pendidikan gratis itu lebih banyak dari dana perimbangan pusat dan daerah. Ini soal prioritas. Kami yakin, persoalan rendahnya kualitas sumber daya manusia yang bermuara pada kemiskinan akan teratasi jika semua penduduk mendapat kemudahan akses pendidikan,” kata Hildi.

Dana yang dialokasikan untuk pendidikan pada saat program tersebut dimulai tahun 2009 mencapai Rp 62 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah Rp 259 miliar. Alokasi itu di luar gaji guru honorer dan guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) karena beban pembiayaannya sudah ditarik ke beban pemerintah daerah.

Dana pendidikan pada 2009 lebih banyak dialokasikan untuk membangun sekolah baru sehingga kini jumlah sekolah mencapai 104 SD, 43 SMP, 5 SMA, dan 4 SMK. Tahun 2010, dana pendidikan Rp 58 miliar, lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2009 karena alokasi untuk pembangunan sekolah baru atau kelas tambahan tidak sebanyak pada 2009. Tahun 2011, alokasi dana untuk sektor pendidikan Rp 67 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp 392 miliar.

Selain untuk membangun sekolah baru dan menambah fasilitas sekolah, seperti perpustakaan, anggaran pendidikan itu juga dialokasikan untuk menyediakan seragam bagi seluruh peserta didik, dari taman kanak-kanak hingga ke SMA. Jumlahnya bervariasi, antara dua dan empat stel setiap siswa setiap tahunnya, tergantung kesepakatan sekolah dan komite sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara Hilaria Yusnani mengatakan, pembebasan seluruh biaya pendidikan mampu meningkatkan APK. Pada tahun 2011 dari 29.000 anak, tinggal 7.000 anak yang tidak sekolah atau rata-rata APK telah mencapai 75 persen.

”Bahkan ada banyak anak yang sudah lewat usia sekolahnya tetap melanjutkan sekolah setelah ada sekolah baru. Untuk beberapa tahun ke depan, kami masih akan memberikan toleransi umur karena selama ini memang mereka tidak memiliki akses ke sekolah,” kata Hilaria.

Agus Yuliansyah, salah seorang guru di SMA Negeri I Pulau Maya Karimata, mengatakan, pada 2010 ada salah satu murid baru yang umurnya sudah mencapai 22 tahun. ”Waktu itu saya masih berumur 23 tahun. Jadi, guru dan muridnya hanya selisih satu tahun,” kata Agus.

Bagi siswa, gratisnya seluruh biaya pendidikan di sekolah itu membuat peluang mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi terbuka lebar. ”Dulu, sebelum ada pendidikan gratis di Kayong Utara, orangtua mengatakan hanya bisa menanggung biaya pendidikan hingga lulus SMA. Kini, orangtua saya mengatakan berani menanggung uang kuliah nanti karena uang yang seharusnya kami gunakan selama di SMA bisa disimpan,” ujar Syarifah Riska Maulida, murid kelas XI SMA Negeri I Sukadana.

Wakil Kepala SMA Negeri I Sukadana Bidang Kurikulum Burhanuddin mengatakan, kinerja guru juga terus meningkat sehingga berkontribusi pada kualitas output pendidikan. ”Peningkatan kinerja mulai terlihat setelah pemerintah daerah memberi insentif sekitar Rp 400.000 per bulan di luar gaji sebagai PNS atau guru honorer sejak program pendidikan gratis itu digulirkan,” kata Burhanuddin.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penyediaan pendidikan gratis itu diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor usaha pengolahan hasil laut yang selama ini jadi penopang ekonomi Kayong Utara. Seluruh kecamatan di Kayong Utara memiliki potensi laut jumlah tangkapan hasil laut terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2007 hasil tangkapan mencapai 10.551 ton, kemudian naik menjadi 11.923 ton pada 2009, dan naik menjadi 12.117 ton pada 2009.

Masalahnya, kendati mempunyai basis sumber daya laut, jumlah industri pengolahan pangan, termasuk yang berbahan dasar hasil laut, masih sangat minim. Meskipun seluruh kecamatan mempunyai potensi hasil laut, pada 2009 hanya ada 57 industri kecil pengolahan pangan di sana dan cuma menyerap 839 tenaga kerja.

Jika sektor pengolahan yang memberi nilai tambah signifikan itu tidak dibenahi, output ”pendidikan gratis” tadi hanya akan masuk ke sektor perikanan tangkap. Jadi, pendidikan gratis itu memang kunci....

sumber : kompas

Les Privat Di Surabaya TK

les privat di surabaya TK di surabaya adalah lembaga bimbingan belajar suprauno. lembaga bimbingan belajar ini di buat untuk meningkatkan prestasi siswa yang ada di daerah sekitar lembaga bimbingan belajar surabaya.

les privat di surabaya TK ini menawarkan 2 jasa les yaitu les privat dan les kelas. kalau les privat guru datang kerumah sedangkan les kelas siswa datang ke tempat lembaga bimbingan belajar surabaya ini.

Di les privat di surabaya TK ini dalam pelaksanaan les privat terdiri dari satu guru dan satu siswa tidak boleh lebih. hal ini di karenakan pembelajaran tersebut sangat efektif demi peningkatan kualitas siswa. karena siswa langsung mendengarkan pemaparan sang guru dengan detil. selain itu apabila ada kesulitan siswa dapat langsung bertanya dan di jawab dengan guru tersebut dengan gamblang.

sedangkan les kelas di les privat di surabaya TK ini di adakan di sebuah tempat yakni di lembaga bimbingan belajar suprauno. ada 2 tempat yang di sediakan oleh lembaga bimbingan belajar surabaya ini.

yang pertama ada di surabaya dan yang kedua ada di sidoarjo. les privat di surabaya TK ini berada di jl kedungtarukan baru 4b no 15. sedangkan yang di sidoarjo berada di perumahan jaya sedati regency blok L no 1A dan 1C.

bagi anda yang sednag memiliki maslah dengan putra anda. nilai menurun, prestasi tetap kurang, tidak semangat belajar dan lainnya, kami siap membantu melalui les privat di surabaya sd ini.

untuk menghubungi les privat di surabaya TK bisa di no fleksi dan mentara, yaitu di 83314333 atau 085852455588. silahkan hubungi kami mendaftar langsung atau hanya sekedar tanya.

di les privat di surabaya TK ini juga menerapkan sistem kecerdasan multi intelegensi. jadikami menghargai dan mengembangkan semua kecerdasan yang di miliki siswa.

makanya di les privat di surabaya TK ini di pelajari semua bidang studi yangdi ajarkan di sekolah agar siswa tidak menonjol pada satu pelajaran saja melain semua pelajaran.

Selasa, 26 Juli 2011

Lembaga Pendidikan Surabaya

Lembaga pendidikan surabaya adalah sebuah lembaga pendidikan yang berada di daerah surabaya dan di sekitarnya.

lembaga pendidikan surabaya mengelola pendidikan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan standar yang di berikan oleh pemerintah dalam mengelola pendidikan.

Lembaga pendidikan surabaya senantiasa berkreasi demi peningkatan pendidikan anak didiknya agar menjadi siswa yang unggul, pintar, cerdas, dan bermanfaaat bagi bangsa dan dunia.

salah satu lembaga pendidikan surabaya nonformal adalah lembaga pendidikan suprauno yang berada di jl kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya.