Minggu, 31 Juli 2011

Siswa SD Cita Hati Kunjungi SS Media

suarasurabaya.net| Tanggungjawab menjadi satu diantara 5 tema yang dipilih untuk proses pembelajaran di semester I tahun ajaran baru bagi SD Cita Hati Surabaya. Untuk bisa mengetahui lebih dalam soal tanggungjawab, 12 siswa SD Cita Hati diajak guru kelasnya mengunjungi Suara Surabaya (SS) Media, Kamis (28/7/2011).

Mereka didampingi Bambang Margono guru kelas V, untuk melihat dari dekat proses produksi yang ada di Radio Suara Surabaya, She Radio maupun suarasurabaya.net. Selama keliling di Kampoeng Media, siswa kelas V SD ini diberikan penjelasan secara langsung oleh Errol Jonathans Direktur Utama SS Media.

Rupanya, penjelasan Direktur Utama SS Media benar-benar disimak secara seksama oleh para siswa. Mereka menangkap secara utuh tentang betapa besar tanggungjawab yang harus diemban Errol Jonathans dalam mengelola Suara Surabaya (SS) Media.

‘’Aku sangat terkesan melihat tanggungjawab Pak Errol yang begitu besar untuk menangani Suara Surabaya di sini. Banyak hal yang harus dilakukan sehingga Radio SS dan She Radio bisa berkembang dan dikenal masyarakat,’’ujar Claribelle satu diantara siswa yang ditemui suarasurabaya.net.

Saking terkesimanya dengan penjelasan Errol Jonathans, Clari berharap kelak dewasa bisa bekerja di radio atau news channel seperti CNN. Gambar utuh tentang sebuah radio juga diperoleh Clari begitu usai melihat seluruh aktivitas di SS Media.

Sebelum kunjungi SS Media, di benak Clari, stasiun radio hanya ada penyiar dan beberapa perangkat komputer. Penyiar bercuap-cuap di udara untuk bisa didengarkan oleh pendengar setianya.

’’Tapi kenyataan setelah aku melihat langsung prosesnya, banyak hal yang dilakukan para kru di ruang studio. Ada yang menerima informasi dari pendengar, ada yang menyampaikan ke udara dan sebagainya. Wah, tidak sesederhana yang aku bayangkan sebelum datang ke sini,’’ungkap Clari.

Dari hasil penjelasan Errol, Clari menjadi lebih tahu tentang perbedaan Radio Suara Surabaya dan She Radio. Banyak informasi soal trafik lalulintas, kecelakaan, bahkan kriminalitas yang diudarakan di Suara Surabaya.

Sedangkan She Radio, informasi yang disampaikan ke pendengarnya adalah segala sesuatu tentang perempuan. “Ada pula soal kesehatan, tentang traveling dan sebagainya,”kata Clari asli arek Suroboyo.

Meski demikian, Clari berharap bisa memantau Radio Suara Surabaya setiap saat. Pasalnya, Radio Suara Surabaya hanya mengudara dengan Bahasa Indonesia. Sementara orangtuanya menginginkan Clari mendengarkan informasi berbahasa Inggris untuk meningkatkan penguasaan Bahasa Inggrisnya.

Hal senada disampaikan Jung Kyung teman Claribell, yang berasal dari Korea. Jung tidak mengira menangani sebuah perusahaan media butuh tanggungjawab yang besar. Dan tanggungjawab itu dilaksanakan secara sungguh-sungguh sehingga menjadikan SS Media sebuah perusahaan media yang besar di Surabaya.

“Aku cukup senang mengetahui tanggungjawab yang dilaksanakan Pak Errol. Dan jadi paham apa yang harus dilakukan dengan adanya tanggungjawab itu. Aku ingin mencontoh Pak Errol dengan tanggungjawabnya,”tukas Jung.

Hanya saja, Jung tidak berkeinginan bekerja di sebuah radio melainkan berkeinginan jadi seorang dokter. Ia ingin membantu orang lain dengan mengobatinya dan menjadi sehat kembali.

“Tapi bisa saja keinginan aku berubah karena aku masih sangat mudah. Terpenting, aku sudah tahu apa arti tanggungjawab itu dan bagaimana melaksanakan tanggungjawab itu sehingga bisa sukses seperti Pak Errol,“ungkapnya.

Jung mengaku juga suka tinggal di Surabaya dan keramahan masyarakatnya. Bahkan kalau perlu, menempuh pendidikan tinggi juga di Surabaya. Hanya saja, Surabaya masih harus memperbaiki diri untuk lebih dikenal masyarakat dunia.

Sementara itu, Bambang Margono menjelaskan para siswa kelas V SD Cita Hati ini memang sengaja diajak ke SS Media untuk mengetahui soal tanggungjawab yang diemban Errol Jonathans selaku Direktur Utama. Apalagi nama Errol juga dikenal sebagai orang yang sukses membawa Radio Suara Surabaya.

“Dengan cara melakukan wawancara dengan Pak Errol, para siswa jadi tahu bagaimana tanggungjawab itu dilaksanakan. Dan mereka bisa belajar untuk jadi sukses dari orang-orang yang sukses pula, diantaranya, dari Pak Errol,”paparnya.

Bambang menjelaskan sebenarnya tidak hanya kunjungan ke SS Media ini untuk pembelajaran dengan tema tanggungjawab. Pihaknya juga berniat mengundang nara sumber untuk datang ke sekolah. Namun karena keterbatasan waktu, akhirnya hanya dilakukan kunjungan keluar sekolah.

Dari hasil kunjungan ini, setiap siswa akan membuat laporan soal tanggungjawab. Kemudian, mereka akan sharing ke siswa kelas lainnya. (tin)

Disdik Sampang Gandeng Pesantren

suarasurabaya.net| Guna menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam jiwa siswa, Disdik Sampang menggaet Pondok Pesantren dalam agenda pondok Romadhan di bulan puasa nanti.

Pihak Disdik memaksimalkan waktu dalam program pondok Ramadhan sesuai juklak ataupun juknis yang telah ditetapkan Pemerintah pusat.

Heri Purnomo Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang, Sabtu (30/7/2011), mengatakan, pondok Ramadhan di berbagai lembaga pendidikan mulai dari tingkat SD hingga SMA dan yang sederajat akan digelar selama sepuluh hari.

Untuk memaksimalkan waktu, Disdik Sampang menetapkan gelar pondok Ramadhan tidak kurang dari sepuluh hari. Hal ini dlakukan agar wawasan keagamaan siswa lebih meningkat lagi.

Diharapkan nilai ketakwaan siswa juga bertambah. Sementara waktu pelaksanaan pondok Ramadhan itu dipasrahkan ke masing-masing sekolah dan tidak ditentukan secara khusus, termasuk tekhnis pelaksanaan dilapangan. (ken/tin)

Sambut Ramadhan Gelar Orasi Dan Teatrikal

suarasurabaya.net| Menyemarakan Ramadhan tahun ini, tidak sedikit lembaga pendidikan di Surabaya yang menyambutnya dengan langkah edukatif. Seperti halnya yang dilakukan lembaga pendidikan Islam Luqman Al Hakim Hidayatullah Surabaya mengadakan kegiatan pawai di Bundaran ITS, Mulyosari, Rabu (27/7/2011).

Sekitar 500-an siswa dan guru berkumpul di bundaran ITS dengan menyebarkan selebaran yang berisi ajakan untuk melakukan hal positif di bulan Ramadhan kali ini. Tidak hanya itu, para siswa juga menyuarakan isi hati mereka dengan orasi dan baca puisi.

Seperti yang dibacakan Ahmad Rahayaan, siswa SMP berorasi yang berisikan ajakan agara dibulan ramadahan kali ini bias lebih baik dari ramadhan kali ini. Selain itu ia juga menyampaikan agar umat non muslim menghormati umat muslim yang sedang melakukan kegiatan ibadah di bulan ramdhan. “Tutup seluruh warung dan restoran. Itu akan sangat menghormati ibadah uat muslim,” ujar Ahmad Rahayaan.

Satu hal yang menarik aksi teatrikal siswa SMP Luqman Al Hakim yang mendemonstrasikan cerita seorang muslim yang di goda setan di bulan ramadhan. Kemudian, dngan segenap tenaga umat muslim menahan dari godaan setan. Godaan berupa nafsu syahwat, serakah, dan nafsu jahannam. Segala nafsu itu tertulis di sebuah kertas yang digantungkan di leher.

Penanggungjawab kegiatan, Anwar Djaelani mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada siswa agar menyambut ramadhan dengan melakukan hal yang baik. Terlebih jika sudah memasuki bulan ramadhan. “Untuk yang teatrikal adalah ilustrasi bagi siswa dan masyarakat bahwa sangat penting menjaga hawa nafsu yang membelenggu diri,” pungkas Anwar Djaelani mengutip rilis yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (27/7/2011).(tok)

Teks Foto:
-Teatrikal tentang Ramadhan dan berpuasa untuk menahan hawa nafsu.
Foto: Humas LPI Luqman Al Hakim Hidayatullah Surabaya.

Rabu, 27 Juli 2011

Pendidikan Serba Gratis di Kayong Utara

Menjadi kabupaten otonom baru dan termiskin di Kalimantan Barat pada 2007, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara membuat keputusan berani dengan membebaskan seluruh biaya pendidikan hingga ke tingkat sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan.

Bahkan, siswa masih mendapat seragam gratis minimal dua stel setiap tahun ajaran baru.

Kabupaten Kayong Utara dimekarkan dari Kabupaten Ketapang pada tahun 2007 dan boleh dibilang sektor pendidikannya sangat parah. Kendati sudah bertahun-tahun program wajib belajar 12 tahun digulirkan, rata-rata lama sekolah anak-anak di Kayong Utara hanya lima tahun.

”Begitu dilantik menjadi kepala daerah pada tahun 2008, persoalan besar yang kami temukan adalah anak-anak usia sekolah antara enam tahun dan 18 tahun yang berjumlah 28.000 orang, 11.000 di antaranya tidak sekolah,” kata Bupati Kayong Utara Hildi Hamid, Sabtu (21/5).

Rendahnya masa anak bersekolah dan angka partisipasi kasar (APK) yang hanya 67 persen itu juga berdampak pada output pendidikan. Dari 80.000 masyarakat usia produktif, hanya enam persen di antaranya yang tingkat pendidikannya lulus SMA/SMK atau perguruan tinggi.

Kondisi pendidikan di Kayong Utara yang memprihatinkan itu disebabkan berbagai masalah, antara lain minimnya jumlah sekolah, kemiskinan, dan rendahnya motivasi pendidikan.

Dengan jumlah penduduk 90.239 pada tahun 2007, Kayong Utara hanya memiliki 81 sekolah dasar (SD), enam sekolah menengah pertama (SMP), dan empat sekolah menengah atas (SMA).

Kemiskinan bisa dilihat dari pendapatan per kapita penduduk Kayong Utara pada tahun 2007 yang hanya Rp 260.000. Rendahnya motivasi pendidikan terlihat dari rendahnya APK yang hanya 67 persen pada tahun 2007. Ini terjadi karena sebagian besar anak-anak usia sekolah terserap ke sektor usaha penangkapan ikan.

Dana bantuan operasional sekolah (BOS) ternyata tak bisa banyak menolong Kayong Utara keluar dari kubangan masalah pendidikan. ”Dana BOS lebih banyak terserap untuk memberi honor guru sehingga penyediaan ruang kelas baru hampir tak bisa tersentuh,” kata Hildi.

Berangkat dari rumitnya persoalan pendidikan itu, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara lalu memutuskan untuk membebaskan seluruh biaya pendidikan hingga ke tingkat SMA sejak 2009 walaupun pendapatan asli daerah hanya Rp 5 miliar. ”Pembiayaan pendidikan gratis itu lebih banyak dari dana perimbangan pusat dan daerah. Ini soal prioritas. Kami yakin, persoalan rendahnya kualitas sumber daya manusia yang bermuara pada kemiskinan akan teratasi jika semua penduduk mendapat kemudahan akses pendidikan,” kata Hildi.

Dana yang dialokasikan untuk pendidikan pada saat program tersebut dimulai tahun 2009 mencapai Rp 62 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah Rp 259 miliar. Alokasi itu di luar gaji guru honorer dan guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) karena beban pembiayaannya sudah ditarik ke beban pemerintah daerah.

Dana pendidikan pada 2009 lebih banyak dialokasikan untuk membangun sekolah baru sehingga kini jumlah sekolah mencapai 104 SD, 43 SMP, 5 SMA, dan 4 SMK. Tahun 2010, dana pendidikan Rp 58 miliar, lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2009 karena alokasi untuk pembangunan sekolah baru atau kelas tambahan tidak sebanyak pada 2009. Tahun 2011, alokasi dana untuk sektor pendidikan Rp 67 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp 392 miliar.

Selain untuk membangun sekolah baru dan menambah fasilitas sekolah, seperti perpustakaan, anggaran pendidikan itu juga dialokasikan untuk menyediakan seragam bagi seluruh peserta didik, dari taman kanak-kanak hingga ke SMA. Jumlahnya bervariasi, antara dua dan empat stel setiap siswa setiap tahunnya, tergantung kesepakatan sekolah dan komite sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara Hilaria Yusnani mengatakan, pembebasan seluruh biaya pendidikan mampu meningkatkan APK. Pada tahun 2011 dari 29.000 anak, tinggal 7.000 anak yang tidak sekolah atau rata-rata APK telah mencapai 75 persen.

”Bahkan ada banyak anak yang sudah lewat usia sekolahnya tetap melanjutkan sekolah setelah ada sekolah baru. Untuk beberapa tahun ke depan, kami masih akan memberikan toleransi umur karena selama ini memang mereka tidak memiliki akses ke sekolah,” kata Hilaria.

Agus Yuliansyah, salah seorang guru di SMA Negeri I Pulau Maya Karimata, mengatakan, pada 2010 ada salah satu murid baru yang umurnya sudah mencapai 22 tahun. ”Waktu itu saya masih berumur 23 tahun. Jadi, guru dan muridnya hanya selisih satu tahun,” kata Agus.

Bagi siswa, gratisnya seluruh biaya pendidikan di sekolah itu membuat peluang mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi terbuka lebar. ”Dulu, sebelum ada pendidikan gratis di Kayong Utara, orangtua mengatakan hanya bisa menanggung biaya pendidikan hingga lulus SMA. Kini, orangtua saya mengatakan berani menanggung uang kuliah nanti karena uang yang seharusnya kami gunakan selama di SMA bisa disimpan,” ujar Syarifah Riska Maulida, murid kelas XI SMA Negeri I Sukadana.

Wakil Kepala SMA Negeri I Sukadana Bidang Kurikulum Burhanuddin mengatakan, kinerja guru juga terus meningkat sehingga berkontribusi pada kualitas output pendidikan. ”Peningkatan kinerja mulai terlihat setelah pemerintah daerah memberi insentif sekitar Rp 400.000 per bulan di luar gaji sebagai PNS atau guru honorer sejak program pendidikan gratis itu digulirkan,” kata Burhanuddin.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penyediaan pendidikan gratis itu diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor usaha pengolahan hasil laut yang selama ini jadi penopang ekonomi Kayong Utara. Seluruh kecamatan di Kayong Utara memiliki potensi laut jumlah tangkapan hasil laut terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2007 hasil tangkapan mencapai 10.551 ton, kemudian naik menjadi 11.923 ton pada 2009, dan naik menjadi 12.117 ton pada 2009.

Masalahnya, kendati mempunyai basis sumber daya laut, jumlah industri pengolahan pangan, termasuk yang berbahan dasar hasil laut, masih sangat minim. Meskipun seluruh kecamatan mempunyai potensi hasil laut, pada 2009 hanya ada 57 industri kecil pengolahan pangan di sana dan cuma menyerap 839 tenaga kerja.

Jika sektor pengolahan yang memberi nilai tambah signifikan itu tidak dibenahi, output ”pendidikan gratis” tadi hanya akan masuk ke sektor perikanan tangkap. Jadi, pendidikan gratis itu memang kunci....

sumber : kompas

Les Privat Di Surabaya TK

les privat di surabaya TK di surabaya adalah lembaga bimbingan belajar suprauno. lembaga bimbingan belajar ini di buat untuk meningkatkan prestasi siswa yang ada di daerah sekitar lembaga bimbingan belajar surabaya.

les privat di surabaya TK ini menawarkan 2 jasa les yaitu les privat dan les kelas. kalau les privat guru datang kerumah sedangkan les kelas siswa datang ke tempat lembaga bimbingan belajar surabaya ini.

Di les privat di surabaya TK ini dalam pelaksanaan les privat terdiri dari satu guru dan satu siswa tidak boleh lebih. hal ini di karenakan pembelajaran tersebut sangat efektif demi peningkatan kualitas siswa. karena siswa langsung mendengarkan pemaparan sang guru dengan detil. selain itu apabila ada kesulitan siswa dapat langsung bertanya dan di jawab dengan guru tersebut dengan gamblang.

sedangkan les kelas di les privat di surabaya TK ini di adakan di sebuah tempat yakni di lembaga bimbingan belajar suprauno. ada 2 tempat yang di sediakan oleh lembaga bimbingan belajar surabaya ini.

yang pertama ada di surabaya dan yang kedua ada di sidoarjo. les privat di surabaya TK ini berada di jl kedungtarukan baru 4b no 15. sedangkan yang di sidoarjo berada di perumahan jaya sedati regency blok L no 1A dan 1C.

bagi anda yang sednag memiliki maslah dengan putra anda. nilai menurun, prestasi tetap kurang, tidak semangat belajar dan lainnya, kami siap membantu melalui les privat di surabaya sd ini.

untuk menghubungi les privat di surabaya TK bisa di no fleksi dan mentara, yaitu di 83314333 atau 085852455588. silahkan hubungi kami mendaftar langsung atau hanya sekedar tanya.

di les privat di surabaya TK ini juga menerapkan sistem kecerdasan multi intelegensi. jadikami menghargai dan mengembangkan semua kecerdasan yang di miliki siswa.

makanya di les privat di surabaya TK ini di pelajari semua bidang studi yangdi ajarkan di sekolah agar siswa tidak menonjol pada satu pelajaran saja melain semua pelajaran.

Selasa, 26 Juli 2011

Lembaga Pendidikan Surabaya

Lembaga pendidikan surabaya adalah sebuah lembaga pendidikan yang berada di daerah surabaya dan di sekitarnya.

lembaga pendidikan surabaya mengelola pendidikan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan standar yang di berikan oleh pemerintah dalam mengelola pendidikan.

Lembaga pendidikan surabaya senantiasa berkreasi demi peningkatan pendidikan anak didiknya agar menjadi siswa yang unggul, pintar, cerdas, dan bermanfaaat bagi bangsa dan dunia.

salah satu lembaga pendidikan surabaya nonformal adalah lembaga pendidikan suprauno yang berada di jl kedungtarukan baru 4b no 15 surabaya.