Rabu, 30 Januari 2013

Kurikulum Bukan yang Utama dalam Dunia Pendidikan

JAKARTA, suaramerdeka.com - Rektor Universitas Negeri Surabaya, Muchlas Samani mengatakan, kurikulum bukan segalanya dalam dunia pendidikan. Yang utama, menurut dia adalah bagaimana para guru menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

"Kalau gurunya punya idealis dan amanah, maka kurikulum itu menjadi tidak penting. Guru harus berkreasi dan merasa punya hutang jika anaknya tidak menjadi pandai," ungkapnya.

Dikatakan, jika ingin merubah kurikulum berbasis tematik integratif, paradigma serta pola pikir guru harus berubah. Pola pendekatan guru harus dirubah dari deduktif menjadi induktif. Artinya, guru harus memberikan pendampingan kepada murid untuk berpikir kritis.

"Guru harus mendampingi, sehingga anak bisa mandiri untuk memecahkan permasalahan, serta mengembangkan diri dan potensinya untuk menjawab tantangan masa depan," katanya.

Menurutnya, sistem pelatihan guru yang disiapkan untuk melaksanakan kurikulum 2013 dengan pola tatap muka dan latihan bersama didalam satu ruangan tidak akan berhasil. Menurutnya, hal itu merupakan pola pelatihan lama yang terus menerus dilakukan, tanpa menghadirkan perubahan yang signifikan.

Muchlas berpandangan, pola pelatihan yang hanya mendengarkan paparan, presentasi, dan mendengarkan cerita para tutor di dalam kelas tidak akan membuat para guru paham. Untuk itu, pelatihan guru harus dilakukan dengan pendekatan pendampingan.

"Guru harus melihat langsung ke sekolah-sekolah yang bagus, kemudian membuat rencana aksi, kemudian mendapat pendampingan. Itu akan jauh lebih efektif ketimbang guru dikumpulkan dan mendapatkan materi secara teori," tutur Muchlas.
( Satrio Wicaksono / CN26 / JBSM )

sumber: suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar